Karl Lagerfeld Wariskan Harta Rp2,7 Triliun kepada Kucingnya
A
A
A
JAKARTA - Mendiang desainer kondang Karl Lagerfeld meninggalkan harta yang cukup besar sekitar 150 juta poundsterling (Rp2,7 triliun). Semasa hidupnya, desainer yang meninggal dunia di usia 85 tahun pada Selasa (19/2/2019) itu tidak pernah menikah atau pun punya anak. Namun, dia memelihara seekor kucing yang dia beri nama Choupette.
Koran Prancis Le Figaro melaporkan, Choupette-lahn yang kini akan mewarisi seluruh harta tersebut. Berdasarkan undang-undang Jerman, kucing betina itu sudah dinominasikan sebagai pewaris direktur kreatif Chanel itu melalui asosiasi atau yayasan. Karl sudah pernah menyebutkan bahwa kucing itu akan mewarisi hartanya dalam sebuah wawancara dengan majalah Numero tahun lalu.
“Di antaranya yang lainnya, iya. Jangan khawatir, masih cukup untuk semua orang. Dia (Choupette) punya hartanya sendiri, dia itu pewaris,” ujar Karl.
Karl mendapatkan Choupette pada 2011. Sebelumnya, kucing itu adalah milik model Baptiste Giabiconi. Saat itu, dia meminta Karl untuk merawat kucing itu ketika dia pergi. Namun, Karl tidak mengembalikan kucing itu dan malah menjadi miliknya.
“Choupette itu dulu milik teman saya yang bertanya apakah pembantu saya bisa merawatnya selama dua pekan ketika dia pergi. Ketika dia balik, dia diberitahu kalau Choupette tidak akan dikembalikan. Dia punya kucing lain yang jadi gemuk dan Choupette menjadi kucing paling kondang dan terkaya di dunia,” papar Karl kepada The Cut pada 2015.
Sepanjang hidupnya, Karl merawat Choupette dengan sangat baik. Kucing jenis Birman itu akan ikut makan siang dan makan malam di meja bersamanya. Kata Karl, kucing itu tidak suka makan di atas lantai. Kucing itu juga akan memilih satu di antara tiga makanan yang dibuat Goyard.
Choupette adalah pusat dunia Karl. Namun, dia dibantu orang lain untuk merawat kucing itu. Choupette punya dua pembantu untuk merawatnya dan mendokumentasikan semua interaksi mereka dalam diari untuk Karl. Sebuah akun Instagram untuk Choupette punya lebih dari 215.000 follower.
“Ketika saya tidak ada, para pembantu itu menulis, di sebuah buku kecil, semua yang dia lakukan, dari apa yang dia makan, bagaimana perilakunya, apa dia capai dan apa dia tidak tidur. Dalam 9 bulan, kita sudah punya hampir 600 halaman,” tutur Karl.
Kehadiran Choupette memberikan pengaruh besar kepada Karl. Dia menginspirasi sejumlah produk Karl. Pada 2014, kucing itu meraup 3 juta euro dari dua proyek. Satu untuk mobil di Jerman dan satunya lagi untuk sebuah produk kecantikan di Jepang.
Meski gaya hidupnya mewah, Choupette tetap punya selera untuk kesenangan sederhana yang biasa dinikmati kucing dalam hidupnya. “Dia suka mainan aneh, mainan yang seharusnya tidak pernah jadi mainan. Dia bermain dengan potongan kayu, potongan kertas, tas belanja. Dia suka tas belanja,” kata Karl kepada Harper’s Bazaar seperti dikutip The New York Times.
Karl meninggal dunia setelah mengalami kondisi kesehatan yang terus memburuk selama beberapa pekan terakhir. Pada Senin (18/2/2019) malam waktu setempat, dia dilarikan ke sebuah rumah sakit di Paris, Prancis. Namun, keesokan harinya, dia mengembuskan napas terakhirnya.
Sebelum meninggal, Karl sudah punya rencana khusus terhadap apa yang akan terjadi jika dia meninggal dunia. “Tidak aka nada pemakaman … saya sudah minta dikremasi dan abu saya harus disebar dengan abu ibu saya … dan juga Choupette kalau dia mati sebelum saya,” kata dia.
Koran Prancis Le Figaro melaporkan, Choupette-lahn yang kini akan mewarisi seluruh harta tersebut. Berdasarkan undang-undang Jerman, kucing betina itu sudah dinominasikan sebagai pewaris direktur kreatif Chanel itu melalui asosiasi atau yayasan. Karl sudah pernah menyebutkan bahwa kucing itu akan mewarisi hartanya dalam sebuah wawancara dengan majalah Numero tahun lalu.
“Di antaranya yang lainnya, iya. Jangan khawatir, masih cukup untuk semua orang. Dia (Choupette) punya hartanya sendiri, dia itu pewaris,” ujar Karl.
Karl mendapatkan Choupette pada 2011. Sebelumnya, kucing itu adalah milik model Baptiste Giabiconi. Saat itu, dia meminta Karl untuk merawat kucing itu ketika dia pergi. Namun, Karl tidak mengembalikan kucing itu dan malah menjadi miliknya.
“Choupette itu dulu milik teman saya yang bertanya apakah pembantu saya bisa merawatnya selama dua pekan ketika dia pergi. Ketika dia balik, dia diberitahu kalau Choupette tidak akan dikembalikan. Dia punya kucing lain yang jadi gemuk dan Choupette menjadi kucing paling kondang dan terkaya di dunia,” papar Karl kepada The Cut pada 2015.
Sepanjang hidupnya, Karl merawat Choupette dengan sangat baik. Kucing jenis Birman itu akan ikut makan siang dan makan malam di meja bersamanya. Kata Karl, kucing itu tidak suka makan di atas lantai. Kucing itu juga akan memilih satu di antara tiga makanan yang dibuat Goyard.
Choupette adalah pusat dunia Karl. Namun, dia dibantu orang lain untuk merawat kucing itu. Choupette punya dua pembantu untuk merawatnya dan mendokumentasikan semua interaksi mereka dalam diari untuk Karl. Sebuah akun Instagram untuk Choupette punya lebih dari 215.000 follower.
“Ketika saya tidak ada, para pembantu itu menulis, di sebuah buku kecil, semua yang dia lakukan, dari apa yang dia makan, bagaimana perilakunya, apa dia capai dan apa dia tidak tidur. Dalam 9 bulan, kita sudah punya hampir 600 halaman,” tutur Karl.
Kehadiran Choupette memberikan pengaruh besar kepada Karl. Dia menginspirasi sejumlah produk Karl. Pada 2014, kucing itu meraup 3 juta euro dari dua proyek. Satu untuk mobil di Jerman dan satunya lagi untuk sebuah produk kecantikan di Jepang.
Meski gaya hidupnya mewah, Choupette tetap punya selera untuk kesenangan sederhana yang biasa dinikmati kucing dalam hidupnya. “Dia suka mainan aneh, mainan yang seharusnya tidak pernah jadi mainan. Dia bermain dengan potongan kayu, potongan kertas, tas belanja. Dia suka tas belanja,” kata Karl kepada Harper’s Bazaar seperti dikutip The New York Times.
Karl meninggal dunia setelah mengalami kondisi kesehatan yang terus memburuk selama beberapa pekan terakhir. Pada Senin (18/2/2019) malam waktu setempat, dia dilarikan ke sebuah rumah sakit di Paris, Prancis. Namun, keesokan harinya, dia mengembuskan napas terakhirnya.
Sebelum meninggal, Karl sudah punya rencana khusus terhadap apa yang akan terjadi jika dia meninggal dunia. “Tidak aka nada pemakaman … saya sudah minta dikremasi dan abu saya harus disebar dengan abu ibu saya … dan juga Choupette kalau dia mati sebelum saya,” kata dia.
(alv)